Rabu, 09 Desember 2015

Wisata simpan

Wisata Kota

KotaKu ala Tungkal

Kuala Tungkal adalah ibu kota kabupaten Tanjung Jabung Barat yang terletak di muara sungai Pengabuan (sungai Tungkal) yang merupakan satu satunya kota yang terletak di pesisir pantai timur provinsi Jambi. Kuala Tungkal termasuk bagian dari kecamatan Tungkal Ilir, dengan kata lain bahwa sebagian kecamatan Tungkal Ilir adalah kota Kuala Tungkal. Kuala Tungkal hanyalah sebuah kota sangat kecil, cukup berjalan kaki anda sudah dapat mengelilinginya, dan cukup beberapa hari saja anda sudah dapat mengenalnya. Orang bilang, “Kuala Tungkal adalah Kuala Lumpurnya Indonesia”.

Jika anda ingin berkunjung ke kotaku ini, maka tidaklah terlalu sulit untuk menemukannya dan mudah menjangkaunya. Apakah hendak menempuh perjalanan lewat darat menggunakan mobil atau motor. Jika ditempuh dari kota Jambi, maka lama perjalanan sekitar 2-3 jam, tergantung laju/kecepatan kendaraan yang digunakan. Jalan lintas Jambi-kuala tungkal cukup berliku, namun cuma terdapat 2 tikungan saja, tikungan kiri dan tikungan kanan, sehingga tidak terlalu memacu adrenalin untuk menempuh perjalanan ke kota ini. Sekarang, kondisi jalan lintas cukup bagus dan lancar, karena jalan yang berstatus jalan nasional dan sudah diperbaiki dan dapat dinikmati dengan nyaman.

Perjalanan dapat juga ditempuh melalui jalan laut, jika berasal dari Riau seperti Tembilahan dengan menggunakan speedboat sekitar 2 jam perjalanan, dan jika dari Pulau Guntung atau Pulau Sambu menggunakan kapal boat fiber beberapa sekitar 2-3 perjalanan. Jika dari Kepulauan Riau (Kepri) seperti Batam dengan lama perjalanan sekitar 6-8 jam dengan menggunakan kapal fery. Jika anda ingin ke Singapura atau Malaysia, anda dapat langsung pergi dari Kuala Tungkal menuju kesana dan kemudian ke Batam, terus menyeberang ke Singapura sekitar puluhan menit saja, tidak sampai satu jam. Tapi jangan lupa ya buat paspor terlebih dahulu.

Saat anda memasuki kota Kuala Tungkal, anda akan tekejut melihat keadaan daerah ini, karena situasi dan kondisi alam yang berbeda dan bahkan tidak ada di tempat anda, atau mungkin anda tidak pernah singgah ke tempat seperti ini sebelumnya. Gerah dan panas akan anda rasakan, anda tidak perlu khawatir, kipas angin selalu siap menemani anda.

Di kotaku ini sangat minim sekali tempat pariwisata atau tempat rekreasi alami, kecuali hanya memancing  ikan di sungai atau laut saja. Daerah ini merupakan dataran rendah yang berbeda dengan daerah pantai lainnya di sumatera.

Di daerahku ini tidak ada pantai pasir putih yang airnya hijau, tetapi hanyalah pantai berlumpur hitam dengan airnya coklat. Tidak ada air terjun berasap, tetapi hanyalah aliaran sungai yang airnya pasang surut. Tidak ada gunung Karakatau ataupun pegunungan tinggi yang siap meletus, tetapi hanyalah pegunungan karakatam. Tidak ada danau yang besar, tetapi hanyalah kolam-kolam renang di bawah kolong rumah. Tidak banyak penginapan mewah berdiri di tempat ini, yang ada hanyalah hotel-hotel para walet dan tidak heran jika anda mendengarnya setiap hari bernyanyi tanpa henti.

Namun...

Di tempat kami ada menawarkan beberapa tempat rekreasi atau wisata buatan yang sangat disayangkan sekali untuk anda lewatkan atau paling tidak singgahlah sejenak di beberapa tempat ini.

1.       Waterfront City (WFC)

Waterfront City adalah bangunan yang nantinya berfungsi sebagai pemecah ombak agar pantai tidak tergerus sehingga bangunan di tepinya tidak miring yang dapat mengakibatkan roboh dengan panjang sekitar 1 kilo meter yang mana letaknya agak menjorok ke tengah sungai.  Konsepnya berbeda dengan kebanyakan WFC yang ada di berbagai daerah di indonesia bahkan dunia. WFC merupakan tempat paling favorit bagi masyarakat dan paling ramai pengunjungnya yang disebut juga “Anjungan Marina Permai”.

Tempat ini dimamfaatkan oleh masyarakat Kuala Tungkal dan Tanjung Jabung Barat khususnya, warga Jambi dan luar Jambi khususnya sebagai tempat rekreasi. Dengan dibangunanya WFC ini, maka Kuala Tungkal menjadi semakin dikenal dan dikunjungi banyak oleh warga luar daerah, khususnya pada waktu-waktu tertentu seperti tahun baru, Hari Raya Cina (Imlek), Hari Raya Kristen (Natal), Hari Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, libur akhir pekan (sabtu dan minggu) dan hari libur lainnya (tanggal merah). Bukan hanya sebagai tempat rekreasi saja, bahkan di tempat ini bisa dimamfaatkan sebagai tempat berkumpul, memancing, tempat syuting dan tempat berbagai atraksi kesenian lainnya yang digelarkan oleh anak-anak muda.

Biasanya di tempat ini, kumenghabiskan waktu pada sore harinya untuk menikmati sunsite (matahari tenggelam) meskipun tidak seperti sesungguhnya yang biasa dikenal. Jika anda sambil bersantai, jangan lupa di tempat ini juga disedikan tempat-tempat duduk khusus dan warung warung kecil yang menjual banyak jajanan (makanan), seperti bakso, sate, miswan, jagung bakar, kacang rebus, pempek palembang, nasi goreng, es tebu, berbagai variasi makanan dan minuman lainnya. Dijamin anda sangat menikmatinya.

2.       Belanja Barang Second (PJ)

Nah, jika anda sampai ke kota Kuala Tungkal, jangan lupa singgah dulu ke Parit 1 dimana letaknya pasar PJ (peje) atau setelah berjalan-jalan di WFC. Pasar PJ ini letaknya sekitar 100 meter saja dari WFC atau selurusan dengan arah WFC.

Di Jambi, jika disebut pasar PJ, maka orang akan tahu, tempat itu letaknya di Kuala Tungkal. Di tempat ini banyak sekali dijual barang PJ, seperti alat-alat rumah tangga; springbad kwalitas a, b dan sebagainya, kasur, alas kasur, kipas angin (fan), kulkas, dll. Juga ada barang pakaian; baju, jacket kulit, tas kulit, tali pinggang kulit, sepatu kulit, sandal kulit, celana, jeans, dll. 

Ingat, meskipun barang PJ, namun barang-barangnya berkualiatas luar negeri (internasional) yang didatangkan dan Singapura dan Malaysia. Tentunya harganya semua sangat miring alias harga indonesia. Sangat disayangkan jika anda sambil ke WFC tetapi tidak membeli barang barang tersebut sebagai oleh-oleh kembali ke kampung halaman.

3.       Tungkal Ancol Beach (TAB)

Tungkal Ancol Beach terletak di tepi sungai Pengabuan. Tempat wisata yang satu ini cukup menjadi favorit bagi masyarakat dan merupakan alternativ utama setelah WFC. Membutuhkan waktu yang lama membangun TAB ini sehingga baru bisa dinikmati seperti sekarang ini. Di tempat ini disediakan tempat-tempat (pendopo atau rerumahan) sebagi tempat istirahat istirahat. Tempat ini sangat cocok bagi keluarga yang ingin menikmat suasana panas laut khas Tungkal di siang harinya dan suasana dingin angin laut yang berhembus sepoi-sepoi menemani pada malam harinya.

Di tempat ini disedikan juga panggung, dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti keagamaan (majelis) dan pentas hiburan yang hampir saja setiap bulannya selalu ada menghiasinya. Selain itu dapat juga digunakan dalam acara keluarga, organisasi dan lainnya.

Jika air pasang, di tempat ini juga kita dapat menikmati suasana indah, bisa bermain-main dengan deburan-deburan ombak dan melihat-lihat pantai berlumpur ala Tungkal yang ditumbuhi bermacam-macam pepohonan khas seperti pidada dan perapat, dan melihat-lihat bianatang khas Tungkal seperti cempakul dan gelodok (istilahnya ikan terbang). Di tempat ini dijual juga berbagai jajanan cocok kiranya jika sambil makan dan minum bersama keluarga atau teman.

4.       Naik Becak

Karena kotaku bukanlah Kota Besar, maka ditempatku tidak ada transportasi kota seperti ditempat lainnya, seperti bus, angkot (angkutan kota), delman/sado, namun yang ada hanyalah becak dan ojek saja. 

Tidak lengkap kiranya, jika anda sudah datang ke Kuala Tungkal jika tidak menikmati naik becak untuk berkeliling kota. Sambil memperhatikan dan melihat-lihat bagaimana kehidupan masyarakat kotaku sehari hari. Mungkin saja nanti dapat inspirasi setelah selesai berkeliling tersebut dan dapat dibawa pulang. Naik becak cukup murah, hanya sekedar keliling keling kota.