KotaKu ala
Tungkal
Kuala Tungkal adalah ibu kota
kabupaten Tanjung Jabung Barat yang terletak di muara sungai Pengabuan (sungai
Tungkal) yang merupakan satu satunya kota yang terletak di pesisir pantai timur
provinsi Jambi. Kuala Tungkal termasuk bagian dari kecamatan Tungkal Ilir,
dengan kata lain bahwa sebagian kecamatan Tungkal Ilir adalah kota Kuala
Tungkal. Kuala Tungkal hanyalah sebuah kota sangat kecil, cukup berjalan kaki
anda sudah dapat mengelilinginya, dan cukup beberapa hari saja anda sudah dapat
mengenalnya. Orang bilang, “Kuala Tungkal adalah Kuala Lumpurnya Indonesia”.
Jika anda ingin berkunjung ke
kotaku ini, maka tidaklah terlalu sulit untuk menemukannya dan mudah menjangkaunya.
Apakah hendak menempuh perjalanan lewat darat menggunakan mobil atau motor.
Jika ditempuh dari kota Jambi, maka lama perjalanan sekitar 2-3 jam, tergantung
laju/kecepatan kendaraan yang digunakan. Jalan lintas Jambi-kuala tungkal cukup
berliku, namun cuma terdapat 2 tikungan saja, tikungan kiri dan tikungan kanan,
sehingga tidak terlalu memacu adrenalin untuk menempuh perjalanan ke kota ini.
Sekarang, kondisi jalan lintas cukup bagus dan lancar, karena jalan yang
berstatus jalan nasional dan sudah diperbaiki dan dapat dinikmati dengan
nyaman.
Perjalanan dapat juga ditempuh melalui
jalan laut, jika berasal dari Riau seperti Tembilahan dengan menggunakan speedboat
sekitar 2 jam perjalanan, dan jika dari Pulau
Guntung atau Pulau Sambu menggunakan kapal boat fiber beberapa
sekitar 2-3 perjalanan. Jika dari Kepulauan Riau (Kepri) seperti Batam
dengan lama perjalanan sekitar 6-8 jam dengan
menggunakan kapal fery. Jika anda ingin ke Singapura atau Malaysia, anda dapat langsung pergi dari Kuala
Tungkal menuju kesana dan kemudian ke Batam, terus menyeberang
ke Singapura sekitar puluhan menit saja, tidak sampai satu jam. Tapi jangan
lupa ya buat paspor terlebih dahulu.
Saat anda memasuki kota Kuala
Tungkal, anda akan tekejut melihat keadaan daerah ini, karena situasi dan
kondisi alam yang berbeda dan bahkan tidak ada di tempat anda, atau mungkin
anda tidak pernah singgah ke tempat seperti ini sebelumnya. Gerah dan panas
akan anda rasakan, anda tidak perlu khawatir, kipas angin selalu siap menemani
anda.
Di kotaku ini sangat minim sekali
tempat pariwisata atau tempat rekreasi alami, kecuali hanya memancing ikan di sungai atau laut saja. Daerah ini
merupakan dataran rendah yang berbeda dengan daerah pantai lainnya di sumatera.
Di daerahku ini tidak ada pantai
pasir putih yang airnya hijau, tetapi hanyalah pantai berlumpur hitam dengan
airnya coklat. Tidak ada air terjun berasap, tetapi hanyalah aliaran sungai
yang airnya pasang surut. Tidak ada gunung Karakatau ataupun pegunungan tinggi
yang siap meletus, tetapi hanyalah pegunungan karakatam. Tidak ada danau yang
besar, tetapi hanyalah kolam-kolam renang di bawah kolong rumah. Tidak banyak penginapan
mewah berdiri di tempat ini, yang ada hanyalah hotel-hotel para walet dan tidak
heran jika anda mendengarnya setiap hari bernyanyi tanpa henti.
Namun...
Di tempat kami ada menawarkan
beberapa tempat rekreasi atau wisata buatan yang sangat disayangkan sekali
untuk anda lewatkan atau paling tidak singgahlah sejenak di beberapa tempat
ini.
1.
Waterfront City (WFC)
Waterfront City adalah bangunan yang nantinya
berfungsi sebagai pemecah ombak agar pantai tidak tergerus sehingga bangunan di
tepinya tidak miring yang dapat mengakibatkan roboh dengan panjang sekitar 1
kilo meter yang mana letaknya agak menjorok ke tengah sungai. Konsepnya berbeda dengan kebanyakan WFC yang
ada di berbagai daerah di indonesia bahkan dunia. WFC merupakan tempat paling
favorit bagi masyarakat dan paling ramai pengunjungnya yang disebut juga “Anjungan
Marina Permai”.
Tempat ini dimamfaatkan oleh masyarakat Kuala Tungkal dan
Tanjung Jabung Barat khususnya, warga Jambi dan luar Jambi khususnya sebagai
tempat rekreasi. Dengan dibangunanya WFC ini, maka Kuala Tungkal menjadi
semakin dikenal dan dikunjungi banyak oleh warga luar daerah, khususnya pada
waktu-waktu tertentu seperti tahun baru, Hari Raya Cina (Imlek), Hari Raya Kristen (Natal), Hari Idul Fitri, Hari Raya
Idul Adha, libur akhir pekan (sabtu dan minggu) dan hari libur lainnya (tanggal
merah). Bukan hanya sebagai tempat rekreasi saja, bahkan di tempat ini bisa dimamfaatkan
sebagai tempat berkumpul, memancing, tempat syuting dan
tempat berbagai atraksi kesenian lainnya yang digelarkan oleh anak-anak
muda.
Biasanya di tempat ini, kumenghabiskan waktu pada sore
harinya untuk menikmati sunsite (matahari tenggelam) meskipun tidak seperti
sesungguhnya yang biasa dikenal. Jika anda sambil bersantai, jangan lupa di
tempat ini juga disedikan tempat-tempat duduk khusus dan warung warung kecil yang
menjual banyak jajanan (makanan), seperti bakso, sate, miswan, jagung bakar,
kacang rebus, pempek palembang, nasi goreng, es tebu, berbagai variasi makanan
dan minuman lainnya. Dijamin anda sangat menikmatinya.
2.
Belanja Barang Second (PJ)
Nah, jika anda sampai ke kota Kuala Tungkal, jangan
lupa singgah dulu ke Parit 1 dimana letaknya pasar PJ (peje) atau setelah
berjalan-jalan di WFC. Pasar PJ ini letaknya sekitar 100 meter saja dari WFC
atau selurusan dengan arah WFC.
Di Jambi, jika disebut pasar PJ, maka orang akan tahu,
tempat itu letaknya di Kuala Tungkal. Di tempat ini banyak sekali dijual barang
PJ, seperti alat-alat rumah tangga; springbad kwalitas a, b dan sebagainya,
kasur, alas kasur, kipas angin (fan), kulkas, dll. Juga ada barang pakaian; baju,
jacket kulit, tas kulit, tali pinggang kulit, sepatu kulit, sandal kulit,
celana, jeans, dll.
Ingat, meskipun barang PJ, namun barang-barangnya
berkualiatas luar negeri (internasional) yang didatangkan dan Singapura dan Malaysia.
Tentunya harganya semua sangat miring alias harga indonesia. Sangat disayangkan
jika anda sambil ke WFC tetapi tidak membeli barang barang tersebut sebagai
oleh-oleh kembali ke kampung halaman.
3.
Tungkal Ancol Beach (TAB)
Tungkal Ancol Beach terletak di tepi sungai Pengabuan.
Tempat wisata yang satu ini cukup menjadi favorit bagi masyarakat dan merupakan
alternativ utama setelah WFC. Membutuhkan waktu yang lama membangun TAB ini sehingga
baru bisa dinikmati seperti sekarang ini. Di tempat ini disediakan tempat-tempat
(pendopo atau rerumahan) sebagi tempat istirahat istirahat. Tempat ini sangat cocok
bagi keluarga yang ingin menikmat suasana panas laut khas Tungkal di siang
harinya dan suasana dingin angin laut yang berhembus sepoi-sepoi menemani pada
malam harinya.
Di tempat ini disedikan juga panggung, dapat digunakan
untuk berbagai kegiatan, seperti keagamaan (majelis) dan pentas hiburan yang
hampir saja setiap bulannya selalu ada menghiasinya. Selain itu dapat juga
digunakan dalam acara keluarga, organisasi dan lainnya.
Jika air pasang, di tempat ini juga kita dapat
menikmati suasana indah, bisa bermain-main dengan deburan-deburan ombak dan
melihat-lihat pantai berlumpur ala Tungkal yang ditumbuhi bermacam-macam
pepohonan khas seperti pidada dan perapat, dan melihat-lihat bianatang khas Tungkal
seperti cempakul dan gelodok (istilahnya ikan terbang). Di tempat ini dijual
juga berbagai jajanan cocok kiranya jika sambil makan dan minum bersama
keluarga atau teman.
4.
Naik Becak
Karena kotaku bukanlah Kota Besar, maka ditempatku
tidak ada transportasi kota seperti ditempat lainnya, seperti bus, angkot
(angkutan kota), delman/sado, namun yang ada hanyalah becak dan ojek saja.
Tidak lengkap kiranya, jika anda sudah datang ke Kuala
Tungkal jika tidak menikmati naik becak untuk berkeliling kota. Sambil
memperhatikan dan melihat-lihat bagaimana kehidupan masyarakat kotaku sehari
hari. Mungkin saja nanti dapat inspirasi setelah selesai berkeliling tersebut
dan dapat dibawa pulang. Naik becak cukup murah, hanya sekedar keliling keling
kota.